AuliaKumalasariXI MIPA 3SMA Negeri 3 Banjarbaru
Identitas Film Judul Film Hafalan Shalat Delisa Sutradara Sony Gaokasak Produser Chand Parwez Servia Penulis Naskah Armantono Pemain Film Reza Rahardian, Nirina Zubir, Chantiq Schagerl, Fathir Muchtar, Mike Lewis dan lain-lain. Produksi Film Kharisma Starvision Plus Durasi Film 1 jam 60 menit Sinopsis Film Disalah satu daerah di kota Aceh, tinggal seorang gadis kecil dan cantik bernama Delisa. Delisa tinggal bersama Umi ibu dan ketiga saudara perempuannya, yaitu Fatimah, Aisyah dan Zahra sikembar. Delisa sendiri merupakan anak bungsu dari pasangan suami istri Abi Usman dan Umi Salamah. Abi Usman yang bekerja sebagai anak buah kapal membuatnya harus hidup jauh dan terpisah dari kelurga kecilnya. Di kota Aceh, agama islam merupakan agama mayoritas. Oleh karena itu, orang tua Delisa menyekolahkan putri-putrinya di sekolah yang berbasis agama islam. Abi Usman dan Umi Salamah begitu baik dan selalu mendukung putri-putri nya dalam hal apapun selagi itu hal yang positif, terutama dalam hal mempelajari dan mendalami agama. Pada suatu hari di sekolah Delisa akan mengadakan ujian sekolah, salah satunya ujian ilmu agama, yaitu harus menghafalkan bacaan shalat. Umi Salamah pun berjanji kepada Delisa, jika dia bisa hafal bacaan shalat, maka Umi Salamah akan memberikan Delisa kalung emas yang berinisialkan D, sebagai arti dari kata Delisa. Mendengar Umi nya berkata demikian, Delisa pun langsung senang dan semangat untuk menghafal bacaan tetapi bukan hanya pada Delisa saja, Umi Salamah selalu memberikan hadiah kalung kepada semua putrinya, jika mereka bisa hafalan shalat. Pada suatu ketika ujian tes hafalan bacaan shalat pun tiba. Umi Salamah berangkat ke sekolah untuk mengantar sekaligus manyaksikan putrinya dites hafalan bacaan shalat. Ketika dalam proses pengetesan praktik dan hafalan bacaan shalat, Delisa membacanya terlihat khusu sembari menutup matanya. Pada saat dipertengahan Delisa membaca do’a iftitah, tiba-tiba ada gempa bumi yang terasa oleh orang-orang di sekitas Delisa, termasuk oleh Umi Salamah. Akan tetapi, karena Delisa membaca hafalan shalat dan praktik shalat nya sambil menutup mata, dia tidak menghiraukan hal yang terjadi itu. Pada saat itu semua orang berhamburan lari, karena takut tertimpa reruntuhan sekolah. Umi Salamah pun memanggil-manggil Delisa dari luar kelas, tapi Delisa tidak mendengarnya, karena saking khusu nya membaca hafalan shalatnya. Setelah itu, tiba-tiba gelombang tsunami datang dan menghantam kelas yang di dalam nya ada Delisa yang sedang praktik shalat. Kemudian Delisa terseret ombak, Delisa pun tenggelam dan dia berusaha untuk benerang dari dalam gelombang tsunami itu agar bisa selamat, akan tetapi Delisa tetap tenggelam dan dia tiba-tiba pingsan. Setelah tsunami selesai, Delisa ternyata terdampar di gundukan batu karang selama berhari-hari. Ketika itu, relawan dari negara asing pun menemukan Delisa dan seketika langsung membawanya ke rumah sakit. Seteh di rumah sakit, ternyata kaki kanan Delisa dinyatakan harus diamputasi oleh dokter. Ketika bencana tsunami terjadi, Abi Usman sedang bekerja berlayar di kapal dan tidak mengetahui bahwa di kotanya terjadi tsunami begitupun dia tidak mengetahui bahwa keluarganya menjadi korban tsunami. Hingga akhirnya Abi Usman diberitahu oleh rekannya bahwa di Aceh tempatnya itu terjadi tsunami. Abi Usman pun pulang ke Aceh dan dia tertegun, karena melihat kotanya dan rumahnya telah porak poranda diterjang tsunami. Beliau mencari keluarganya dan menanyakan ke sana kemari, akan tetapi tidak ketemu juga, hingga akhirnya Abi Usman bertemu dengan putrinya Delisa di salah satu rumah sakit. Pada saat itu Delisa sudah mau diadopsi menjadi anak angkat oleh relawan/tentara asing, akan tetapi, karena Delisa sudah bertemu dengan Abi nya, maka Delisa pun dibawa pulang oleh Abi Usman dan mereka pun harus menjalani kehidupan barunya tanpa ditemani keluarga yang lengkap seperti dahulu. Delisa pun terlihat senang dan bisa menerima keadaan, walau harus hidup dengan satu kakinya. Ulasan Film Dalam film Hafalan Shalat Delisa ini, mengajarkan kita untuk selalu semangat dalam mencari ilmu, terutama ilmu agama. Kemudian mengajarkan untuk menjadi seorang orang tua yang bertanggungjawab terhadap anak-naknya, terutama dalam hal memberikan pendidikan yang layak. Umi Salamah menggambarkan istri yang shaleha yang berbakti pada suami dan mau mengurus anak dengan ikhlas walau tanpa suami di sisinya, karena harus bekerja. Dalam peran tentara asing yang membantu warga Aceh, memberi contoh kepada kita, bahwa hidup harus saling tolong menolong. Abi Usman dan Delisa mengajarkan kita, bahwa kita harus bisa bangkit dari keterpurukan. Abi Usman juga memberikan contoh pada kita bahwa menjadi eorang laki-laki dan suami itu harus bertanggungjawab. Film ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersikap ikhlas dan bersyukur dalam keadaan apapun. Delisa mengajarkan umat islam untuk khusu dalam shalatnya. Akan tetapi yang menjadi nilai kurang dalam film ini, yaitu ada beberapa pengambilan gambar yang terlihat jelas tidak natural atau terlihat memang seperti editan, seperti pada scien ketika menggambarkan Delisa tenggelam sampai ke dasar air dan pada scien yang lainnya juga masih ada yang terlihat seperti editan. Hal ini yang mungkin mengurangi nilai kesempurnaan dalam film ini. Kesimpuan Film Film Hafalan Shalat Delisa ini sangat bagus untuk ditonton oleh seluruh kalangan usia, terutama oleh anak-anak agar memberikan edukasi kepada anak untuk selalu semangat belajar, terutama mempelajari agama. Film ini juga mengajarkan banyak hal positif, seperti bersikap ikhlas, kerja keras, pantang menyerah, semangat, dan khusu dalam ibadah. Film ini juga pernah ditayangkan di TV dan memang film ini sangat bagus sebagai bahan edukasi anak, terutama yang beragaman islam.Berdasarkan: Hafalan Shalat Delisa oleh Tere Liye. Pemain : Chantiq Schagerl, Nirina Zubir, Reza Rahadian, Al Fathir Muchtar, Mike Lewis, Loide Christina Teixeira, Ghina Salsabila, Reska Tania Apriadi, Riska Tania Apriadi. Tanggal Rilis : 22 Desember 2011. Film yang berjudul Hafalan Shalat Delisa ini adalah sebuah film yang diadaptasi dari Resensi Film Hafalan Shalat Delisa0% found this document useful 0 votes3K views6 pagesOriginal Titleresensi_film_Hafalan_Shalat_DelisaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views6 pagesResensi Film Hafalan Shalat DelisaOriginal Titleresensi_film_Hafalan_Shalat_DelisaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul Hafalan Shalat DelisaPenulis Tere Liye Penerbit Republika Tempat Terbit JakartaTahun Terbit 2005Halaman 270 halamanUkuran 13,5 x 20,5 cm Harga Novel ini menceritakan tentang kisah dari seorang anak berusia 6 tahun, ia bernama Delisa, yang hidup bersama Ummi Salamah dan ketiga kakaknya, yaitu Cut Fatimah siswa kelas 1 Madrasah Aliah, si kembar Cut Aisyah dan Cut Zahra yang duduk di kelas 1 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lhok Nga. Sementara Abinya, Usman bekerja di tanker perusahaan minyak Internasional, yang biasa pulang setiap 3 bulan sekali untuk menemui keluarganya. Mereka tinggal bersama di komplek perumahan sederhana di pinggir pesisir pantai Lhok Nga, Aceh. Keluarga ini sangatlah bahagia, dengan 4 anak shaleha dengan karakter yang berbeda - beda. Delisa yang bersifat manja dan baik hati, Aisyah yang egois, Fatimah yang bijaksana, Zahra yang pendiam, sehingga menciptakan suasana keributan - keributan kecil pada keluarga itu. 1 2 3 Lihat Hobby Selengkapnya
JumlahHalaman: 544 halaman. ISBN: 9786028997904. Harga Buku: Rp 79.000. Presensi: Erka Ray. Tere Liye. Tentu dunia buku, dunia tulis menulis, sastra dan semacamnya, tidak akan asing lagi dengan nama penulis best seller yang satu ini. Penulis dengan nama asli Darwis ini merupakan pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan, 21 Mei 1979. Informasi Awal - Hafalan Shalat Delisa merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 22 Desember 2011. Film ini disutradarai oleh Sony Gaokasak dan dibintangi oleh Nirina Zubir dan Reza Rahadian. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama, yaitu Hafalan Shalat Delisa. Cerita yang ditulis oleh Tere Liye di dalam novel tersebut diangkat dari kisah nyata, Tragedi Tsunami Aceh. Kemudian, novel tersebut diangkat menjadi sebuah film yang diproduseri oleh Chand Parwez Servia. Sedangkan, naskah filmnya digubah dari novel menjadi script film oleh Armantono. Hafalan Shalat Delisa dirilis pada 22 Desember 2011 oleh Kharisma Starvision Plus. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di Aceh. 1 Hafalan Shalat Delisa memiliki genre drama religi berdurasi 1 jam 42 menit. Film ini pun mendapat banyak apresiasi dan memiliki rating yang tinggi yaitu sebanyak 7,2/10 dari 2 Baca FILM - Ada Surga di Rumahmu 2015 Baca FILM - Kafir Bersekutu dengan Setan 2018Sinopsis Delisa Chantiq Schagerl, gadis kecil yang periang, tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh, dan mempunyai hidup yang indah sebagai anak bungsu. Abi Usman Reza Rahadian, ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi Nirina Zubir, serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah Ghina Salsabila dan si kembar Aisyah Reska Tania Apriadi dan Zahra Riska Tania Apriadi. Pada 26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktik shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara. Delisa berhasil diselamatkan Smith Mike Lewis, seorang prajurit Angkatan Darat AS, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tetapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum tau ada di mana. Delisa bangkit di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya. Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tetapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan. Ia pun terus mendoakan ketiga almarhumah kakaknya, dan ibunya. 3Pemeran Chantieq Schagerl sebagai Delisa Reza Rahardian sebagai Abi Usman Nirina Zubir sebagai Ummi Ghina Salsabila sebagai Fatimah Reska Tania Apriadi sebagai Aisyah/Zahra Billy Boedjanger sebagai Teuku Dien Mike Lewis sebagai Smith 4 Baca Reza Rahadian Matulessy Baca Nirina ZubirTrailer Berikut trailer film Hafalan Shalat Delisa 2011 yang diangkat dari kisah nyata Tsunami Aceh 2004. RESENSINOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE 1.DATA BUKU v JUDUL BUKU : HAFALAN SHALAT DALIA v PENULIS : TERE LIYE v JUMLAH HALAMAN : 266 v GAMBAR DAN WARNA : Warna cover didominasi oleh warna biru, dan warna putih. v PENERBIT : REPUBLIK v ALAMAT PENERBIT : JAKARTA SELATAN. 2.UNSUR EKSTRINSIK Tere liye adalah seorang penulis novel,kebanyakan novel yang ia tulis lebih banyak berbicaraJudul Fim Hafalan Shalat Delisa Kategori film Semua Umur Jenis Film Drama Produser Chand Parwez Servia Produksi PT KHARISMA STARVISION PLUS Sutradara Sony Gaokasak Pemain Chantiq Schagerl, Fathir Muchtar, Gina Salsabila, Loide Christina Teixeira Mike Lewis, Nirina Zubir, Reza Rahadian, Teuku Umam, Hannah Al Rashid, Riska Tania Apriadi, Reska Tania Apriadi, Joehana Sutisna Tanggal tayang Mulai 22 Desember 2011 Durasi 106 menit Novel Hafalan Shalat Delisa Penulis Tere-Liye Musik Tya Subiakto Sinematografi Bambang Supriadi EditorCesa David Luckmansyah Negara Indonesia Bahasa Indonesia Film Hafalan Shalat Delisa adalah sebuah film yang mengangkat cerita dari salah satu karya novelis Indonesia. Penulis Novel itu mempunyai nama pena Tere-Liye. Sesuai dengan cerita yang terdapat dalam novel, bahwa cerita ini terilhami dari kisah nyata, yaitu kisah bencana tsunami di Aceh. Film ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Delisa dengan kehidupan yang dijalaninya bersama Umi, Abi, kakak-kakaknya, guru-guru dan teman-temannya. Delisa adalah seorang anak yang sangat ceria, polos, pintar dan sedikit usil. Namun dalam keluguannya ia memiliki sisi kedewasaan yang jarang dimiliki oleh anak seumurannya yang lain. Film ini mengangkat tema keikhlasan. Seperti halnya yang dikisahkan dalam film tersebut yaitu bagaimana anak seusia Delisa belajar mengaplikasikan keikhlasan dalam setiap alur kehidupan yang dilaluinya kendati ia masih belia. Ia mencoba ikhlas menerima kehilangan ummi yang sangat dicintainya, berpisah dengan kakak-kakak dan teman-temannya, bahkan kehilangan salah satu anggota badannya, setelah kejadian tsunami melanda Lhok Nga, kawasan pantai tempat kediaman dirinya dan keluarganya. Gadis kecil itu tak hanya harus mengaplikasikan keikhlasan dalam menerima hilangnya sesuatu yang sangat dikasihi, namun dalam melakukan sesuatu, apapun itu harus selalu diiringi dengan keikhlasan. Seperti usahanya untuk lulus dalam ujian praktek shalat. Ia merasa kesulitan untuk menghafal bacaan shalatnya, entah itu terbalik bacaannya ataupun lupa akan bacaan yang baru saja ia hafalkan. Namun akhirnya ia menyadari lewat jawaban guru ngajinya yang dengan sabar menjelaskan kepolosan pertanyaan Delisa. Delisa dengan keluguannya akhirnya menyadari bahwa selama ini usahanya mengahafalkan bacaan shalat adalah ingin lulus dalam ujian praktek shalat dan berhasil memperoleh hadiah kalung emas yang telah dijanjikan umminya. Film yang disutradarai oleh Sony Gaokasak ini memang terilhami oleh kejadian Tsunami tujuh tahun yang lalu. Namun karena kejadian itu merupakan kejadian yang tak biasa, maka sutradara tak terlalu memfokuskan alur cerita pada kejadian bencana alam tersebut. Akan tetapi ia memfokuskan alur cerita pada tema yang digarapnya dalam pembuatan film ini. Akan tetapi sedikit sentuhan CGI Computer Graphic Intermediate yang disumbangkan oleh tim Geppeto telah mewakili pengilhaman cerita yang berdasarkan kejadian bencana tsunami. Sony Gaokasak adalah seorang sutradara yang cukup memiliki profesionalitas yang baik dalam berkarya. Seperti karyanya yang lain Film berjudul Tentang Cinta. Ia selalu mengutamakan kualitas, walaupun harus harus memakan waktu yang tidak sebentar, baik dalam mencari peran yang cocok untuk filmnya dalam Film Tentang Cinta atau hanya sekedar mencari setting yang tepat untuk pembuatan filmnya. Seperti film Hafalan Shalat Delisa yang ia akui persiapan produksi untuk film ini memakan waktu sekitar dua tahun lamanya. Sony Gaokasak memfilmkan novel HSD karena prestasi novel yang telah banyak menarik perhatian pembaca novel yang tak hanya berasal dari dalam tapi juga dari luar negeri. Novel yang telah menggugah hati jutaan pembaca Tanah Air dan negara-negara lain itulah yang menjadi dasar pemikiran untuk segera memfilmkan novel Hafalan Shalat DELISA. *catatan sony gaokasak dalam facebook Film yang berdurasi sekitar 106 menit ini sangat cocok ditonton oleh semua kalangan, karena film ini memiliki banyak pelajaran penting yang dapat kita ambil. Tak seperti film-film lain yang berbeda genre atau drama romantic yang sering mempertunjukkan sajian-sajian yang sedikit sekali mengandung unsur kebaikan apalagi unsur edukasi, dan mayoritas hanya mengandalkan sisi kormersialitas film di pasar perfilman. Bagian yang paling menarik dan paling menyentuh dalam novel ini adalah ketika Delisa protes dan mengurai air matanya seraya menyampaikan pertanyaan atas semua orang yang tega meninggalkannya sendiri. Ummi, Kak Fatimah, Aisyah, Zahra, Tiur, dan yang lainnya. Pada bagian itu sangat tampak Delisa yang hanya seorang anak kecil harus menerima kenyataan bahwa ia harus merelakan orang-orang yang selama ini dekat dengannya. Para pemain film hafalan Shalat Delisa sangat terlihat berusaha menjiwai perannya masing-masing. Tetapi dalam beberapa peran seperti tokoh Suster Soffie dan si kembar Zahra dan Aisha terlihat masih sedikit kaku dalam menjiwai dan memerankan tokohnya. Sekian resensi film Hafalan Shalat Dellisa yang dapat saya kemukakan. Terima Kasih 🙂
Ulasanatau resensi/review biasa dilakukan atas suatu karya disekitar sebagai umpan balik dari rasa kritis terhadap hal tersebut. Ulasan yang berbentuk teks disebut sebagai teks ulasan. Scene yang dahsyat dari film "Hafalan Shalat Delisa" jangan bandingkan dengan teknologi 3D film Amerika untuk mendeskripsikan tsunami tersebut-membuatCast & crew2011TV-Y71h 42mDelisa lives in a village on the Aceh coast. On December 26, 2004, when Delisa was preparing to take the prayer practice test, suddenly an earthquake and a tsunami hit their village and seve... Read allDelisa lives in a village on the Aceh coast. On December 26, 2004, when Delisa was preparing to take the prayer practice test, suddenly an earthquake and a tsunami hit their village and several other areas in Aceh and Southeast lives in a village on the Aceh coast. On December 26, 2004, when Delisa was preparing to take the prayer practice test, suddenly an earthquake and a tsunami hit their village and several other areas in Aceh and Southeast production, box office & company infoPhotosMore like the first to reviewContribute to this pageSuggest an edit or add missing contentBy what name was Hafalan Shalat Delisa 2011 officially released in Canada in English?AnswerEdit pageMore to exploreRecently viewedYou have no recently viewed pages Isi/ Sinopsis : Film Hafalan Shalat Delisa adalah sebuah karya film yang mengangkat kisah nyata, yaitu kisah bencana Tsunami di Aceh. Film ini mengisahkan mengenai sebuah desa bernama Lhok yang didekat pesisir pantai aceh, hidup seorang anak kecil bernama Delisa dan dengan mempunyai kakak dan adik bernama Fatimah, Aisyah, Zahra. Terdapat